1. NIC
NIC merupakan sebuah perngkat keras jaringan, yang secara fisik berbentuk seperti sebuah kartu ekspansi, yang memungkinkan setiap komputer dapat terhubung dengan suatu jaringan dengan menggunakan kabel jaringan. NIC (Network Interface Card) ini juga memiliki beberapa istilah lainnya, seperti Kartu Jaringan (Network Card), LAN Card dan juga Ethernet Card. NIC dipasangkan pada sebuah slot yang tedapat di dalam motherboard komputer. Saat ini seluruh jenis motherboard yang ada di dunia sudah mendukung slot untuk ekpansi NIC ini, jadi tidak ada alasan bagi sebuah produsen komputer untuk tidak menanamkan NIC di dalam komputer produksinya. NIC ini menggunakan port yang dikenal sebagai port RJ – 45, yang mana berfungsi sebagai port dalam menghubungkan kabel ataupun antenna wireless di dalam sebuah komputer, agar komputer tersebut bisa terhubung ke dalam jaringan.
- Pertama NIC akan memecah data menjadi bit.
- NIC akan mengirimkan data yang dipecah dalam bentuk bit melalui jaringan komputer kemudian akan dirangkai kembali menjadi data yang utuh.
- Setiap NIC dapat memiliki suatu kode unik tersendiri yang terdiri dari 12 digit kode yang disebut dengan sebutan MAC address. Kode ini digunakan untuk menghindari tabrakan arus data pada jaringan tertentu.
- Node akan mengirimkan paket data maka sebelumnya akan melihat apakah jaringan sedang mentransmisikan data atau tidak. Jika tidak maka node ini akan melakukan pengiriman paket data.
- Apabila paket data yang dipancarkan pada saat node ini sedang mengirimkan paket data, sehingga terjadi sebuah collision atau tabrakan.
- Node dan jaringan akan berhenti secara bersamaan dan berhenti mengirimkan data.
- Pada saat berhenti, node dan juga jaringan ini lalu akan menunggu waktu secara acak untuuk dapat mengirimkan paket.
- Paket data yang mengalami tabrakan data akan dikirim kembali jika ada kesempatan. Cara kerja ini dinamakan dengan metode CSMA/CD (Carrier Sence Multiple Access atau Collison Detection), yang mana pengurusan bagi pengiriman data oleh komputer secara serentak.
2. Switch
Switch merupakan konsentrator yang memiliki kemampuan manajemen
trafic data lebih baik bila dibandingkan hub. Saat ini telah terdapat banyak
tipe switch yang managible, selain dapat mengatur traffic data, juga dapat
diberi IP Address.
Switch dalam jaringan komputer berperan penting dalam meningkatkan efisiensi dan keamanan komunikasi data antar perangkat. Dengan kemampuannya untuk menerima, memproses, dan meneruskan data ke alamat tujuan yang spesifik, switch mengurangi kemacetan lalu lintas data yang tidak perlu yang sering terjadi pada perangkat jaringan yang lebih sederhana seperti hub. Ini berarti bahwa data dapat ditransfer dengan lebih cepat dan lebih andal antar perangkat dalam sebuah jaringan. Selain itu, karena switch dapat memisahkan lalu lintas jaringan ke dalam segmen-segmen yang lebih kecil, ia memperkuat keamanan jaringan dengan membatasi akses tidak sah antar segmen. Dengan demikian, penggunaan switch dalam jaringan LAN tidak hanya meningkatkan kinerja jaringan secara keseluruhan tetapi juga memberikan lapisan keamanan tambahan, menjadikan komunikasi data lebih efisien dan aman.
Switch melakukan pertukaran hingga memproses data yang lebih efisien. Data akan diterima melalui perangkat dalam kondisi terkoneksi. Kemudian, Switch mendeteksi dan mencocokannya dengan alamat MAC perangkat tujuan berdasarkan tabel yang dimiliki. Selanjutnya, komponen ini akan membuat logika koneksi menggunakan port.
Kelebihan Switch
- Memeriksa dan menganalisis setiap paket data sebelum meneruskannya.
- Menentukan alamat tujuan dan sumber paket data.
- Meneruskan paket data dengan cepat dan benar.
- Hanya menggunakan kabel straight, tidak mendukung kabel cross.
- Memerlukan waktu lebih lama untuk memeriksa paket data.
- Lebih mahal dibandingkan HUB.
3. Router
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui
sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang
dikenal sebagai routing.
Manfaat router:
- Router dapat menterjemahkan informasi diantara LAN anda dan internet.
- Router akan mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk mengirimkan data melewati internet
- Mengatur jalur sinyal secara effisien dan dapat mengatur data yang mengalir diantara dua buah protocol.
- Dapat mengatur aliran data diantara topologi jaringan linear Bus dan Star
- Dapat mengatur aliran data melewati kabel fiber optic, kabel koaksial atau kabel twisted pair.
4. Hub
Hub/pusatan
Ethernet adalah sebuah peranti jaringan komputer yang berfungsi untuk
menghubungkan peranti-peranti dengan kabel Ethernet atau serat optik agar
bersikap sebagai satu petak jaringan (network segment).
Manfaat
utamanya terletak pada kemampuan untuk mempermudah penambahan atau penggabungan
perangkat ke dalam jaringan, sehingga memungkinkan komunikasi dan pertukaran
data antar perangkat dengan cara yang sederhana dan ekonomis. Dengan
menggunakan hub, semua perangkat yang terhubung dapat berkomunikasi satu sama
lain melalui broadcasting, di mana data yang dikirimkan ke hub akan disebarkan
ke semua port lainnya, memastikan bahwa informasi dapat diakses oleh semua
perangkat dalam jaringan.
Cara Kerja
Hub pada sebuah jaringan adalah mengcopy kiriman yang datang pada salah satu
port ke port-port yang lain yang berada pada Hub. Hub mendistribusikan
bandwidth ke masing-masing port. Ketika satu komputer yang digunakan, maka akan
mendapat akses bandwidth yang maksimum tersedia. Namun, jika beberapa komputer
di gunakan pada jaringan tersebut, maka bandwidth akan distribusikan kepada semua
komputer yang ada.
Hub memiliki
kelebihan dalam kemudahan penggunaan dan pemasangannya, membuatnya ideal untuk
jaringan kecil atau untuk keperluan sementara. Kelebihan lain termasuk biaya
yang rendah dibandingkan dengan switch atau router, serta kemampuan untuk
mendukung topologi jaringan bintang dengan mudah. Namun, hub juga memiliki
kekurangan signifikan, terutama karena ia mengirimkan data ke semua perangkat
yang terhubung tanpa membedakan alamat tujuan, yang dapat menyebabkan penurunan
kinerja jaringan karena tabrakan paket dan overhead yang tidak perlu. Selain
itu, hub tidak menyediakan fitur keamanan, sehingga semua data yang dikirim
melalui hub dapat dipotret oleh semua perangkat di jaringan, menimbulkan risiko
keamanan. Dalam praktiknya, kelemahan ini menjadikan hub kurang ideal untuk
jaringan yang lebih besar atau untuk aplikasi yang membutuhkan keamanan dan
efisiensi lalu lintas data yang lebih tinggi.
5. Bridge
Kata bridge
diambil dari bahasa Inggris yang bila diartikan adalah jembatan atau
penghubung. Kemudian bila dihubungkan dengan jaringan komputer, pengertian
bridge menjadi suatu alat yang dapat menghubungkan jaringan komputer LAN (Local
Area Network) dengan jaringan LAN lainnya. Tidak hanya dapat menghubungkan tipe
jaringan komputer yang sama, bridge bisa digunakan untuk menghubungkan tipe
yang berbeda-beda. Misalnya saja seperti ethernet dan fast ethernet.
Bridge
memiliki manfaat untuk memperluas jangkauan jaringan tanpa mengorbankan
kinerja, karena bridge dapat memfilter lalu lintas jaringan, hanya meneruskan
data yang diperlukan ke segmen lain. Hal ini meningkatkan efisiensi penggunaan
bandwidth dengan mengurangi tabrakan data dan kemacetan jaringan. Selain itu,
bridge juga memainkan peran penting dalam memisahkan domain tabrakan,
meningkatkan keamanan jaringan dengan membatasi lalu lintas yang bisa melintasi
segmen jaringan tertentu, serta memungkinkan integrasi antara teknologi
jaringan yang berbeda (misalnya, menghubungkan jaringan Ethernet dengan
jaringan Token Ring). Dengan demikian, penggunaan bridge sangat bermanfaat
dalam skenario jaringan yang membutuhkan pembagian sumber daya secara efisien,
peningkatan keamanan, dan fleksibilitas dalam manajemen lalu lintas.
Bridge
bekerja dengan mempelajari dan menyimpan alamat MAC (Media Access Control) dari
perangkat yang terhubung ke setiap segmen jaringan yang dihubungkannya,
beroperasi pada lapisan Data Link dalam model OSI. Ketika sebuah paket data
diterima, bridge memeriksa alamat MAC tujuan paket tersebut dan
membandingkannya dengan tabel alamat MAC yang telah dibangun. Jika alamat
tujuan berada di segmen yang sama dengan sumber paket, bridge tidak akan
meneruskan paket tersebut ke segmen lain, mengurangi lalu lintas yang tidak
perlu dan meningkatkan efisiensi jaringan. Sebaliknya, jika alamat tujuan
berada di segmen lain, bridge akan meneruskan paket tersebut ke segmen yang
tepat. Melalui proses pembelajaran ini, bridge secara dinamis memutuskan apakah
suatu paket perlu diteruskan atau tidak, berdasarkan informasi yang
dikumpulkannya tentang lokasi perangkat dalam jaringan. Dengan demikian, bridge
meningkatkan kinerja jaringan dengan meminimalisir tabrakan data dan membatasi
lalu lintas hanya ke segmen yang membutuhkan, sekaligus memungkinkan
penggabungan berbagai teknologi jaringan.
Bridge, sebagai perangkat interkoneksi jaringan, memiliki kelebihan utama dalam kemampuannya untuk membagi jaringan besar menjadi segmen-segmen yang lebih kecil, yang mengurangi jumlah tabrakan data dan meningkatkan kinerja jaringan secara keseluruhan. Dengan memfilter lalu lintas dan hanya meneruskan data yang perlu ke segmen lain, bridge secara efektif memaksimalkan penggunaan bandwidth dan mendukung integrasi antara teknologi jaringan yang berbeda, sehingga menambah fleksibilitas dalam desain jaringan. Namun, kekurangan bridge meliputi keterbatasan dalam skalabilitas; dalam jaringan yang sangat besar atau kompleks, manajemen dan pemeliharaan bridge dapat menjadi rumit dan memakan waktu. Bridge juga tidak memiliki kemampuan pemrosesan dan penyaringan lalu lintas data yang canggih sebagaimana router, yang bisa membatasi efektivitasnya dalam menghadapi ancaman keamanan jaringan modern. Meskipun demikian, bridge tetap menjadi pilihan yang berguna untuk memperbaiki kinerja jaringan yang spesifik tanpa perlu investasi besar pada peralatan atau perubahan infrastruktur yang lebih kompleks.
6. Repeater
Repeater
adalah perangkat jaringan yang memperkuat dan meneruskan sinyal dalam sebuah
jaringan untuk memperluas jangkauannya. Beroperasi di lapisan fisik dari model
OSI, repeater tidak memodifikasi data, hanya meningkatkan kualitas sinyal untuk
mengatasi hambatan jarak atau fisik. Ini efektif untuk meningkatkan cakupan
jaringan kabel dan nirkabel tanpa mengubah infrastruktur yang ada.
Repeater
merupakan perangkat jaringan yang berperan penting dalam meningkatkan jangkauan
dan kualitas sinyal dalam sebuah jaringan komputer, baik itu jaringan kabel
maupun nirkabel, dengan cara memperkuat sinyal yang melemah akibat jarak yang
panjang atau hambatan fisik. Keunggulan utamanya termasuk kemudahan pemasangan
dan konfigurasi yang membuatnya menjadi solusi praktis dan ekonomis untuk
memperluas cakupan jaringan tanpa perlu mengubah infrastruktur yang ada. Dengan
fleksibilitas dalam penempatan untuk mengatasi masalah spesifik cakupan dan
biaya yang relatif terjangkau dibandingkan alternatif lain, repeater efektif
memastikan komunikasi data yang lancar dan andal di area yang luas,
meminimalkan kesalahan data dan meningkatkan reliabilitas jaringan secara
keseluruhan.
Repeater
bekerja dengan menerima sinyal yang lemah atau terdegradasi dari satu segmen
jaringan, kemudian memperkuat atau memulihkan sinyal tersebut ke kondisi
awalnya sebelum meneruskannya ke segmen jaringan berikutnya tanpa mengubah isi
data dalam sinyal tersebut. Ini dilakukan melalui proses yang beroperasi di
lapisan fisik (Lapisan 1) dari model referensi OSI (Open Systems
Interconnection), di mana repeater secara efektif meregenerasi sinyal digital
atau analog yang diterimanya. Proses ini memungkinkan repeater untuk mengatasi
pengurangan kualitas sinyal yang disebabkan oleh jarak jauh transmisi atau
hambatan fisik, seperti dinding atau lantai, sehingga memperluas jangkauan
efektif jaringan dan memastikan komunikasi yang lebih stabil dan andal antara
perangkat yang terhubung dalam jaringan tersebut.
Repeater
menawarkan kelebihan signifikan dalam memperluas jangkauan dan meningkatkan
kualitas sinyal dalam jaringan komputer, memungkinkan transmisi data yang lebih
jauh dan lebih andal tanpa memerlukan perubahan pada infrastruktur jaringan
yang ada, serta mudah dipasang dan biaya yang relatif rendah. Namun, penggunaan
repeater juga memiliki kekurangan, termasuk potensi peningkatan latensi karena
proses penguatan sinyal membutuhkan waktu, dan karena beroperasi di lapisan
fisik, repeater tidak dapat membedakan antara sinyal yang sah dan noise atau
gangguan, sehingga bisa meneruskan noise bersama dengan sinyal yang berguna.
Selain itu, terdapat batasan jumlah repeater yang dapat digunakan dalam satu
jaringan karena setiap penambahan repeater meningkatkan kemungkinan timbulnya
delay dan degradasi kualitas sinyal secara keseluruhan.
7. Kabel Jaringan
Kabel jaringan merupakan media fisik yang digunakan untuk menghubungkan berbagai perangkat dalam sebuah jaringan komputer, seperti komputer, switch, router, dan perangkat lainnya, untuk memungkinkan komunikasi dan pertukaran data antar perangkat. Ada beberapa jenis kabel jaringan yang umum digunakan, masing-masing dengan karakteristik, kelebihan, dan kegunaannya tersendiri:
- Kabel Twisted Pair: Ini adalah jenis kabel yang paling umum digunakan dalam jaringan lokal (LAN). Terdapat dua jenis kabel twisted pair, yaitu Unshielded Twisted Pair (UTP) dan Shielded Twisted Pair (STP). UTP adalah yang paling banyak digunakan karena biayanya yang lebih rendah dan kemudahan dalam penggunaannya. Kabel ini terdiri dari pasangan kawat tembaga yang dipilin untuk mengurangi gangguan listrik dan interferensi dari kabel lain.
- Kabel Coaxial: Kabel ini terdiri dari inti konduktor tunggal yang dikelilingi oleh lapisan isolator, lapisan konduktif, dan lapisan pelindung. Kabel coaxial pernah sangat populer dalam jaringan komputer dan masih digunakan untuk koneksi broadband seperti televisi kabel dan internet.
- Kabel Serat Optik: Menggunakan filamen kaca atau plastik untuk mentransmisikan data dalam bentuk cahaya, kabel serat optik menawarkan kecepatan dan jarak transmisi yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kabel tembaga, serta kekebalan terhadap gangguan elektromagnetik. Kabel serat optik sangat cocok untuk jaringan dengan bandwidth tinggi dan jarak jauh.
Setiap jenis kabel memiliki karakteristik yang menentukan kecocokannya dengan berbagai skenario penggunaan, seperti kebutuhan kecepatan data, jarak antar perangkat, dan lingkungan instalasi. Pemilihan jenis kabel yang tepat sangat penting untuk memastikan kinerja jaringan yang optimal dan andal.
8. Modem
Modem adalah
perangkat yang mengkonversi data digital menjadi sinyal analog untuk transmisi
melalui media komunikasi seperti jalur telepon, dan sebaliknya, mengubah sinyal
analog yang diterima menjadi data digital, memungkinkan komunikasi internet dan
pertukaran data antar jaringan komputer.
Modem,
sebagai perangkat yang mengkonversi data digital menjadi sinyal analog untuk
memungkinkan komunikasi melalui media seperti jalur telepon dan sebaliknya,
memainkan peran penting dalam akses internet dan komunikasi data. Dengan
menyediakan kecepatan transmisi data yang tinggi, modem mendukung berbagai
kegiatan online mulai dari browsing internet, streaming video, hingga gaming
online tanpa hambatan. Modem memungkinkan koneksi jarak jauh, menghapus batasan
geografis dalam pertukaran informasi, dan menawarkan solusi efisien biaya
dengan memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada. Kemudahan penggunaan dan
fitur keamanan terintegrasi seperti firewall dan VPN, menjadikan modem alat
esensial untuk menghubungkan perangkat dengan internet, memastikan keamanan data,
dan mendukung kebutuhan komunikasi di era digital.
Modem bekerja
dengan melakukan dua proses utama: modulasi, dimana ia mengubah data digital
dari perangkat komputer menjadi sinyal analog untuk transmisi melalui media
komunikasi seperti kabel telepon atau koaksial, dan demodulasi, proses
sebaliknya, yang mengubah sinyal analog yang diterima kembali menjadi data
digital yang dapat dipahami oleh komputer. Ini memungkinkan pertukaran data dua
arah antara komputer pribadi dan jaringan luas seperti internet. Dengan
menggunakan teknik modulasi dan demodulasi yang canggih, modem memastikan bahwa
data dapat ditransmisikan dengan efisien dan andal, bahkan melalui
infrastruktur yang awalnya dirancang untuk komunikasi suara, menjembatani
perbedaan antara teknologi komunikasi analog dan digital.
Modem,
sebagai jembatan antara perangkat digital dan jaringan komunikasi analog,
menawarkan kemudahan akses internet yang luas dan universal, mendukung
konektivitas di berbagai lokasi dengan kemudahan penggunaan melalui fitur
plug-and-play, dan kemampuan multifungsi dengan fitur tambahan seperti
distribusi Wi-Fi. Namun, kinerjanya terbatas oleh infrastruktur yang ada, yang
dapat mempengaruhi kecepatan dan kualitas koneksi, khususnya di area dengan
infrastruktur kurang memadai. Modem jenis tertentu juga mungkin mengalami
latensi tinggi yang tidak ideal untuk kegiatan sensitif waktu dan biaya
operasional yang lebih tinggi, terutama untuk modem seluler atau satelit,
menjadikan teknologi ini sebagai solusi yang serbaguna namun dengan batasan
yang harus dipertimbangkan.
9. Server
Server adalah
komputer atau sistem perangkat lunak yang menyediakan data, sumber daya,
layanan, atau program kepada komputer lain, dikenal sebagai klien, dalam sebuah
jaringan. Server berperan sebagai pusat pengolahan data dan bertugas mengelola
akses ke jaringan dan sumber daya yang tersedia, memastikan komunikasi dan
pertukaran data yang efisien antara berbagai perangkat.
Dalam
jaringan komputer, server memainkan peran krusial sebagai pusat penyimpanan dan
pengelolaan data, memungkinkan berbagai perangkat untuk mengakses informasi dan
sumber daya secara terpusat dan efisien. Server meningkatkan produktivitas dan
kolaborasi dengan menyediakan layanan seperti berbagi file, aplikasi, email,
dan database, memastikan bahwa data konsisten, terbaru, dan dapat diakses oleh
pengguna yang berhak dari lokasi manapun. Selain itu, server memberikan
kemampuan untuk mengontrol akses ke jaringan dan sumber dayanya, meningkatkan
keamanan data dan memudahkan pengelolaan jaringan. Dengan demikian, server
berfungsi sebagai tulang punggung infrastruktur TI, mendukung operasi bisnis
dan layanan online, serta memfasilitasi komunikasi dan pertukaran data dalam
skala yang luas.
Dalam
jaringan komputer, server beroperasi dengan menerima permintaan dari klien
(perangkat pengguna) melalui jaringan, memproses permintaan tersebut, dan
kemudian mengirimkan respons kembali ke klien. Ini bisa mencakup penyediaan
file, eksekusi perintah, penyimpanan data, atau menyajikan halaman web. Server
dilengkapi dengan perangkat keras dan perangkat lunak khusus yang dirancang
untuk menangani beban kerja simultan dari banyak pengguna, memastikan alokasi
sumber daya yang efisien dan pengelolaan akses ke data. Server terus-menerus
online untuk memastikan ketersediaan layanan setiap saat, menggunakan protokol
jaringan seperti HTTP untuk web, SMTP untuk email, atau FTP untuk transfer
file, memungkinkan komunikasi dan pertukaran data yang lancar antara server dan
klien dalam sebuah ekosistem jaringan yang terorganisir dan terkelola.
Server dalam jaringan komputer menawarkan kelebihan signifikan dalam hal pengelolaan data terpusat, efisiensi sumber daya, dan kemampuan berbagi yang memungkinkan akses simultan oleh banyak pengguna, memperkuat kolaborasi dan produktivitas. Kemampuan untuk mengendalikan akses ke data dan sumber daya jaringan meningkatkan keamanan dan memudahkan pemeliharaan serta pengelolaan IT. Namun, server juga memiliki kekurangan, termasuk biaya awal dan operasional yang tinggi untuk perangkat keras, perangkat lunak, dan pemeliharaan. Ketergantungan pada server berarti bahwa downtime atau kegagalan sistem dapat berdampak luas, mengganggu akses ke layanan penting dan potensial kehilangan data, memerlukan solusi cadangan dan strategi pemulihan bencana yang efektif untuk mengurangi risiko.
Nama : Siti Arfah Hamidah
Kelas : 2A
NIM : 22836013
Mata Kuliah : Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
.jpeg)
Komentar
Posting Komentar